BEGINILAH TURKI UTSMANI DIRUNTUHKAN DAN BEGINILAH SOLUSI UNTUK PALESTINA

BEGINILAH TURKI UTSMANI DIRUNTUHKAN DAN BEGINILAH SOLUSI UNTUK PALESTINA

Artikel ke-1.686

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Sejak gerakan Zionis dicetuskan tahun 1897, kaum Zionis terus berusaha menekan Daulah Turki Utsmani agar bersedia menyerahkan Tanah Palestina itu. Tapi, Sultan Abdul Hamid II menolak. Mulanya, Zionis berharap mendapatkan Palestina secara sukarela dari penguasa Utsmani.

Usai menerbitkan bukunya, Der Judenstaat, dan memimpin Kongres Zionis, 1897, Herzl pergi ke Istambul menemui Perdana Menteri Utsmani dan mempresentasikan rencana pendirian Palestina sebagai tanah air kaum Yahudi. Ia menawarkan bantuan untuk melunasi utang negara Utsmani. Herzl juga melobi Kaisar Austria Wilhelm II yang berhubungan baik dengan Sultan Abdul Hamid II.  Kaisar Austria setuju dengan gagasan Herzl dan merekomendasikan rencana Herzl kepada Sultan.

            Tetapi Sultan Abdul Hamid menolak rencana Herzl. Ia menulis surat: “Saya tidak dapat menjual walau sejengkal pun dari tanah Palestina, karena ini bukan milikku, tapi milik rakyatku.” (I can not sell even a foot step of land, for it does not belong to me but to my people). (Stanford J. Shaw, The Jews of the Ottoman Empire and the Turkish Republic, (Houndmilld: MacMillan Academic and Professional Ltd, 1991).

            Masalahnya, kondisi Turki Utsmani ketika itu juga sudah melemah. Meskipun disebut sebagai “khilafah” tetapi, bisa diinfiltrasi dengan mudah oleh kaum Zionis. Kaum Zionis kemudian menyiapkan satu lapis generasi muda Turki yang lebih memuluskan kepentingan Zionis. Untuk itu, mereka perlu waktu sekitar 20 tahun untuk menyiapkan satu generasi itu.

Melalui Gerakan Freemasons, tokoh-tokoh Yahudi di Free Mason memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran para aktivis Gerakan Turki Muda. Bahkan, kuat sekali indikasinya, Yahudi merancang dan mendominasi arah organisasi lintas agama ini.  Cukup banyak bukti yang menunjukkan besarnya pengaruh Freemason dalam pembentukan ideologi dan pemikiran Turki Muda.

Ketika itu, aktivis Freemasons memiliki hubungan erat dengan kelompok Osmanli Hurriyet Cemiyati (The Ottoman Freedom Society) yang dibentuk tahun 1906.  Tokoh Freemason adalah Cleanthi Scalieri, pendiri loji The Lights of the East (Envar-I Sarkiye), yang keanggotaannya meliputi sejumlah politisi, jurnalis,  dan agamawan terkemuka (seperti Ali Sefkati, pemimpin redaksi koran Istiqbal dan Prince Muhammad Ali Halim, pemimpin Freemasonry Mesir).

Scalieri memiliki kedekatan hubungan dengan para pejabat penting Utsmani. Dari sinilah, nucleus Gerakan Turki Muda dilahirkan. Fakta-fakta ini menunjukkan, bahwa kepemimpinan Scalieri menentukan sejumlah elemen Gerakan Turki Muda.  Sampai sekitar 1895, loji-loji Freemason sebagian besar “bermain” dalam bentuk klendestin dan menghindari kontak langsung dengan kelompok-kelompok Turki Muda. Tetapi, faktanya, anggota-anggota loji Freemason memainkan peranan penting dalam proses liberalisasi dan oposisi terhadap Sultan Abdul Hamid II.

Lanjut baca,

BEGINILAH TURKI UTSMANI DIRUNTUHKAN DAN BEGINILAH SOLUSI UNTUK PALESTINA (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait