CARA MOHAMMAD ROEM MENULIS TENTANG POLIGAMI DAN PERADABAN

CARA MOHAMMAD ROEM  MENULIS TENTANG POLIGAMI DAN PERADABAN

 

Artikel Terbaru ke-1.945

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Mr. Mohamad Roem, seorang diplomat ulung dan tokoh Islam Indonesia, pernah menulis artikel berjudul: “Poligami, Monogami, dan Perjanjian Nikah.” Artikel dibuka dengan kutipan kata-kata Presiden Sukarno yang menjelaskan mengapa ia mengawini Hartini.

            “Dan mengapa aku mengawini Hartini? Alasannya sederhana saja. Alasan pokok yang telah berlaku sejak permulaan jaman, yang akan tetap berlaku sejak permulaan jaman, yang akan tetap berlaku jauh sesudah aku tidak ada lagi: aku bertemu dengan Hartini. Aku jatuh cinta kepadanya. Dan percintaan kami adalah begitu romantis, sehingga orang dapat menulis sebuah buku tersendiri mengenai hal itu.” Cerita yang begitu romantis dengan Hartini tidak bersifat ‘einmalig’, artinya tidak berlangsung satu kali saja. Cerita itu berulang lagi dengan Ratna Sari Dewi.

            Itulah petikan tulisan Mr. Mohamad Roem tentang kisah poligami Presiden Sukarno. Artikel itu ditulis Mohamad Roem pada tahun 1973, dimuat  di Harian Abadi, selama tiga kali (15, 17, dan 25 September 1973).  Jadi, ditulis tiga tahun setelah wafatnya Presiden Sukarno. Cerita poligami Sukarno itu dikutip Mohamad Roem dari buku berjudul: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.

            Berkomentar terhadap poligami Sukarno,  Mohamad Roem menulis: “Orang dapat menerima alasan itu, malah menghargainya sebagai kejujuran dalam mengisahkan pengalaman sendiri, sebagaimana terdapat dalam banyak resensi tentang buku itu di Amerika. Orang juga dapat mengatakan bahwa itu bukan cinta, melainkan hawa nafsu yang tak terkendalikan. Malah orang dapat mengatakan hal itu sifat “mata keranjang”. Tapi, bagaimana pun juga kenyataannya harus kita akui: Presiden Sukarno dalam keadaan sudah kawin dengan Fatmawati dan dianugerahi lima orang putra-putri, kawin lagi dengan Hartini.

Waktu ia kawin dengan Fatmawati alasannya lain, yaitu bahwa Inggit Garnasih tidak mungkin memberikan keturunan kepadanya, meskipun Sukarno dan Inggit sudah hidup bersuami-istri lima belas tahun lebih dengan bahagia.  Bagaimana perasaan Hartini terhadap Sukarno bukan rahasia. Di berbagai-bagai majalah sudah dimuat wawancaranya, bahwa ia pun jatuh cinta pada Sukarno, malah jatuh cinta pada pandang pertama.

Dan karena mungkin juga begitu romantis, kira-kiranya orang dapat menulis sebuah buku tersendiri mengenai hal itu. Kemudian kisah berulang lagi, kali ini dengan Haryati.”

            Kisah poligami Presiden Sukarno itu dijadikan pembuka artikelnya yang panjang, menurut Mohamad Roem, karena kasus itu sudah menjadi pengetahuan umum dan merupakan satu kenyataan. Sukarno yang besar memang hanya seorang, tapi Sukarno dalam ukuran kecil dan format sedang, tidak sedikit jumlahnya.

Lanjut baca,

CARA MOHAMMAD ROEM MENULIS TENTANG POLIGAMI DAN PERADABAN (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait