Artikel ke-1.464
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Mulai 5 Maret 2023, At-Taqwa College Depok membuka kembali pendaftaran Program Kuliah Kepakaran Khusus (PK3) Pendidikan Guru Keluarga. Dalam berbagai seminar, saya mendapat pertanyaan tentang “dari mana kita mulai melakukan perbaikan pendidikan nasional kita?”
Saya jawab dengan tegas: “Dari keluarga!” Caranya adalah mendidik orang tua agar berkemampuan menjadi guru keluarga yang baik bagi anak-anaknya. Perbaikan pendidikan memang harus dimulai dari gurunya. Rasulullah saw sudah mengingatkan, bahwa setiap anak lahir dalam kondisi fitrahnya. Kedua orang tuanya (guru) yang mengarahkan anak-anaknya untuk tetap dalam fitrahnya atau menyesatkan anaknya.
Itu artinya, kunci perbaikan pendidikan, agar fitrah anak-anak tetap terjaga dan diperkuat, adalah pada peningkatan kualitas gurunya. Dan guru pertama serta utama dari seorang anak adalah orang tuanya sendiri. Inilah pentingnya pendidikan orang tua, sebelum pendidikan anak.
Tema Pendidikan Guru Keluarga ini sangat penting, karena berkaitan langsung dengan tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Dalam pandangan Islam, pendidikan anak pada dasarnya menjadi tanggung jawab orang tuanya; bukan tanggung jawab sekolah atau pesantren.
Di akhirat, amanah itu akan dipertanggungjawabkan. Anak-anak akan menuntut hak mereka kepada para orang tua. Orang tua punya hak untuk ditaati anak-anaknya. Tetapi, anak-anak punya hak untuk mendapat pendidikan yang baik dan benar.
Ironisnya, jika kita telaah kurikulum pendidikan nasional di sekolah-sekolah dan kampus-kampus kita, tidak kita jumpai adanya mata pelajaran atau mata kuliah khusus tentang “bagaimana menjadi orang tua yang baik.”
Seperti diingatkan Ki Hajar Dewantara, tahun 1922, model pendidikan Barat yang diterapkan di negeri kita, terlalu didominasi dengan pendidikan fisik dan akal semata, serta hanya mengarahkan anak-anak agar bisa menjadi buruh.
Tentu saja, tidak salah mendidik anak-anak supaya memiliki skill tertentu untuk kemandiriannya. Tetapi, jika hal itu dilakukan dengan mengabaikan atau mengecilkan aspek pendidikan akhlak, maka akan menimbulkan kerusakan serius bagi diri, keluarga, dan masyarakatnya.
Di sinilah pentingnya, orang tua memahami konsep ilmu dan adab dalam Islam. Dalam Program Pendidikan Guru Keluarga ini, ada Mata Kuliah Khusus tentang Konsep Ilmu dan Adab dalam Islam.
Begitu juga dengan pentingnya memahami Konsep Pendidikan Anak dalam Islam. Misalnya, memahami konsep kedewasaan. Saat ini, anak-anak terus dipaksa menjadi anak-anak karena belum berumur 18 tahun. Padahal, anak-anak sudah harus ditetapkan sebagai orang dewasa, ketika sudah akil baligh. Paling lambat adalah umur 15 tahun.
Maka, pendidikan tingkat SD-SMP harus diutamakan untuk menyiapkan anak-anak menjadi dewasa atau mukallaf. Ketika itulah anak-anak sudah harus bertanggung jawab terhadap iman dan amalnya sendiri.
Lanjut baca,




