GURU-GURU HEBAT DI SEKITAR IBU PENDIDIKAN INDONESIA INI

GURU-GURU HEBAT DI SEKITAR IBU PENDIDIKAN INDONESIA INI

Artikel ke-1.433

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Rumus ini sudah diterima secara universal. Bahwa, kebangkitan suatu umat atau bangsa dimulai dari kehadiran guru-guru hebat. Itu pula proses pendidikan yang dijalani oleh Rahmah El-Yunusiyyah, perempuan pertama yang mendapat penghargaan sebagai “Syaikhah” oleh Universitas al-Azhar, Cairo, tahun 1957. Bahkan, al-Azhar kemudian ikut mendirikan pendidikan khusus putri, mengikuti jejak Rahmah El-Yunusiyyah.

            Gelar syaikhah dari Universitas al-Azhar adalah gelar kehormatan yang sangat tinggi dalam dunia pendidikan bagi seorang perempuan. Itu terjadi di tahun 1957, saat Rahmah el-Yunusiyyah berumur 57 tahun.

Dengan gelar syaikhah dari al-Azhar maka Rahmah el-Yunusiyyah telah menunjukkan kelasnya sebagai ulama perempuan dan tokoh pendidikan Indonesia. Karya dan kepeloporannya dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat fenomenal, sehingga universitas al-Azhar memberi penghargaan istimewa dan mencontohnya.

            Pada 1 November 1923, Rahmah mendirikan “Perguruan Diniyyah Putri” Rahmah berpendirian, bahwa pendidikan untuk kaum putri akan lebih maksimal jika tidak digabung dengan pendidikan laki-laki. Dengan pertimbangan tertentu, akhirnya nama “Perguruan Diniyyah Putri” diganti dengan “Diniyyah Putri School.”

Dalam disertasinya di Universitas Ibn Khaldun Bogor, Dr. Ali Murtadlo menyebutkan tujuan pendidikan Rahmah el-Yunusiyyah, yaitu untuk mencetak putri-putri muslimah berjiwa Islami dan ibu pendidik yang cakap mandiri, dengan tiga karakter utama: ahli ibadah dan berakhlakul karimah, kuat dan tegar sebagai mujahid Allah, serta cerdas sebagai khalifah fil-ardl.

            Rahmah el-Yunusiyyah menjadi tokoh pendidikan hebat dan salah satu ”Ibu Pendidikan Indonesia” tak lepas dari didikan para gurunya. Ayahnya, Moh. Yunus el-Khalidy, adalah seorang ulama yang pernah belajar di Mekkah selama 4 tahun. Namun, ayahnya wafat saat Rahmah berumur 6 tahun. Didikan berikutnya dilakukan oleh ibunya, yang juga seorang guru yang tekun mendidik anaknya.

            Guru hebat berikutnya adalah kakak kandung Rahmah sendiri, yaitu Zainuddin Labay el-Yunusy, yang umurnya 10 tahun lebih darinya. Zainuddin adalah ilmuwan dan pendidik sejati. Ia mendirikan Diniyyah School tahun 1915. Di pesantren inilah Zainuddin mendidik sejumlah anak yang kelak menjadi tokoh nasional, seperti Buya Hamka, Rasuna Said, dan juga Rahmah el-Yunusiyyah.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/guru-guru-hebat-di-sekitar-ibu-pendidikan-indonesia-ini

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait