KECERDASAN BUATAN MAKIN DOMINAN, SEPATUTNYA MODEL SEKOLAH JUGA BERUBAH

KECERDASAN BUATAN MAKIN DOMINAN,  SEPATUTNYA MODEL SEKOLAH JUGA BERUBAH

 

 Artikel Terbaru ke-2.211

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Melimpahnya informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sepatutnya mengubah model sekolah juga berubah. Sekolah bukan lagi didominasi oleh proses pembelajaran atau transfer of knowledge. Tapi, sekolah menjadi tempat penanaman nilai-nilai adab atau akhlak mulia. Guru menjadi aktor utama yang harus berubah.

            Berbagai analis tentang pekerjaan di era kecerdasan buatan (AI) menyebutkan, bahwa guru merupakan profesi yang masih bisa bertahan. Tapi, dengan syarat-syarat tertentu. Guru harus mengajar dengan hati agar tidak dikalahkan oleh robot hasil kecanggihan teknologi. Guru tak hanya mengajar, tetapi mendidik. Yakni, menanamkan nilai-nilai kebaikan.

            Jadi, pendidikan kembali kepada jati dirinya, sebagaimana dirumuskan oleh Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas. Bahwa, tujuan pendidikan adalah membentuk orang baik (the aim of education is to produce a good man). Dan aktivitas terpenting dalam pendidikan adalah inculcation of adab.

            Karena itu, kita berharap, pemerintah melakukan perubahan kebijakan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Belajar pada hakikatnya bisa dimana saja dan bisa menggunakan metode apa saja untuk mencapai tujuan pendidikan. Tidak perlu dibatasi secara kaku, baik waktu maupun tempatnya.

            Tujuh kebiasaan anak Indonesia yang telah diresmikan oleh Mendikdasmen sebaiknya ditingkatkan statusnya menjadi kurikulum resmi sekolah. Harus ada komponen evaluasi dalam proses pembelajarannya. Para pelajar muslim yang tidak menjalankan shalat lima waktu dan berakhlak buruk, jangan sampai diluluskan.

            Tidak bisa tidak. Mendikdasmen berkewajiban menerapkan konsep pendidikan Islam ideal bagi anak-anak muslim. Sebab, itu dijamin oleh konstitusi. Pasal 29 ayat (2) menegaskan, bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya masing-masing.

            Mencari ilmu adalah ibadah yang sangat mulia. Jangan sampai anak-anak kita salah dalam mencari ilmu. Niatnya salah dan adab-adabnya juga salah. Itu sangat fatal akibatnya. Mencari ilmu harus diniatkan untuk mencari keridhaan Allah agar bisa menjadi orang baik, yaitu orang yang taat kepada Allah dan menjadikan Rasulullah saw sebagai suri tauladan utama.

            Alhamdulillah, kita memiliki seorang menteri yang pakar dalam pendidikan Islam dan sangat memahami kondisi lapangan pendidikan. Dalam beberapa bulan kepemimpinannya, banyak sekali hal-hal teknis dalam pendidikan nasional telah diatasi. Kita berharap, Pak Menteri melanjutkan reformasi pendidikan nasional secara lebih mendasar dan menyeluruh.

            Alangkah baiknya pemerintah membuat sekolah-sekolah model yang benar-benar menjadi contoh penerapan konsep pendidikan nasional, sesuai dengan konstitusi dan perundang-undangan. Sekolah-sekolah pemerintah harus bisa jadi model pendidikan nasional yang ideal. Sebab, guru-guru dan sarana-prasarananya dibantu oleh pemerintah.

            Satu hal yang sangat mendasar dalam pendidikan kita saat ini adalah mengubah konsepsi dasar manusia Indonesia: dari manusia sebagai alat produksi menjadi manusia sebagai hamba Allah dan khalifatullah fil-ardh. Pendidikan bukan hanya untuk menyiapkan tenaga kerja, tetapi untuk menjadi orang baik yang berguna bagi sesamanya.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kecerdasan-buatan-makin-dominan,--sepatutnya-model-sekolah-juga-berubah

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait