Artikel ke-1.427
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Dalam sebuah seminar di Jakarta Islamic Center (JIC), saya menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang satu. Tapi, dalam yang satu itu ada keragaman. Hanya saja, ada hal-hal yang pokok dalam Islam, yang tidak boleh berbeda. Itulah makna Islam sebagai agama yang satu.
Misalnya, di mana pun umat Islam akan shalat dengan cara yang sama; ruku’ dan sujud dengan cara yang sama, takbir dengan lafaz yang sama, membaca al-Fatihah yang sama, menghadap kiblat dan membaca shalawat Nabi dengan lafaz yang sama, dan sebagainya.
Ketika itu, pembicara lain yang merupakan seorang Profesor, menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang plural. Katanya, al-Quran dan hadits itu satu, tetapi cara memahaminya berbeda-beda, sehingga muncullan berbagai macam corak Islam.
Jadi, dalam seminar tersebut, kami berbeda pendapat tentang “Islam itu Satu” atau “Islam itu banyak”. Secara sederhana, saya becanda, jika Islam itu banyak, maka yang betul adalah “Islams” – Islam ditambah huruf S. Bukan, Islam yang tunggal.
Sekedar perbandingan, ada baiknya kita mengenal keregaman dalam agama Hindu. Misalnya, antara Hindu Bali dan Hindu India. Sejumlah penulis menyebut, bahwa Hindu Bali dan Hindu India adalah dua agama yang berbeda. Sebab, begitu banyak perbedaan antara kedua “agama” tersebut.
Pada 6 Juni 2021, situs kabardamai.id memuat artikel berjudul: “Menggunakan Kultur Nusantara, Berikut Perbedaan Hindu Bali dan Hindu India.” Ditulis dalam artikel ini:
“Agama Hindu adalah agama yang sudah ada 600 tahun sebelum Masehi di India. Agama ini merupakan kelanjutan dari brahmanisme atau kepercayaan Weda kuno, dan di Indonesia Agama Hindu masuk mulai tahun 130 Masehi. Hinduisme memiliki sejumlah pandangan terhadap Tuhan mulai dari monoteisme, henoteisme, polytheisme, panteisme, animisme hingga atheisme. Walaupun semuanya bersumber dari Weda tetapi pandangan terhadap Tuhan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain berbeda-beda. Maka dari itu Hindu yang ada di Indonesia dan Hindu yang ada di India memiliki perbedaan. Jika dilihat lebih teliti, meskipun sama-sama Hindu, terdapat banyak sekali perbedaan antara Hindu di Bali dan Hindu di India.”
Berikut ini sejumlah perbedaan antara Hindu Bali dan Hindu India:
- Beda kultur: Agama Hindu Bali upacara dan peribadatannya menggunakan kultur Nusantara sedangkan agama Hindu di India menggunakan kultur India.
- Perbedaan hari raya: “Agama Hindu di Bali merayakan hari raya Galungan, Kuningan, Nyepi, dan berbagai macam hari raya suci lainnya. Sedangkan agama Hindu di India tidak merayakan hari tersebut melainkan mereka memiliki hari suci lainnya seperti dipawali, Durga Puja, dan Holly.”
- Catur warna dan panca warna: “Agama Hindu di Bali menerapkan catur warna yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Sedangkan agama Hindu di India mempraktekkan yang disebut dengan panca warna yang terdiri dari Brahmana, ksatria, Waisya, Sudra dan Parya.”
- Hindu India hanya Weda: “Agama Hindu di Bali merupakan perpaduan antara filsafat Weda dan dan Budha, sedangkan agama Hindu yang ada di India hanya menggunakan filsafat Weda.”
Lalu, dijelaskan: “Penyebab utama perbedaan ajaran Hindu di Bali dan di India yaitu karena Hindu memiliki sifat lebih moderat dan mampu menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat. Ajaran Hindu dengan mudah mengalami akulturasi tanpa menghancurkan nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku. Dalam ajaran Hindu, perbedaan cara pandang tidak dipermasalahkan karena sebenarnya memiliki tujuan dan prinsip yang sama.” (Penulis: Ai Siti Rahayu).
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/mengenal-keragaman-dalam-agama-hindu