(Oleh: Dr. Adian Husaini, Ketua Program Doktor PAI UIKA Bogor)
Ini berita baik dari dunia pendidikan di Indonesia. Pada bulan November ini, 40 pelajar SMA di Indonesia mempresentasikan makalah-makalah mereka di sejumlah lembaga penelitian dan universitas di Malaysia. Mereka berasal dari Pesantren at-Taqwa Depok, Sekolah Islam Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta, dan Sekolah Insan Cendekia Baitul Izzah Nganjuk Jawa Timur. Ada juga pelajar dari SMA Nur Al-Azhar Sinar Malaysia.
Selama di Malaysia (10-19 November 2025), para pelajar itu bukan hanya presentasi makalah. Tapi, mereka juga akan mengikuti beberapa kuliah dan seminar internasional dari para ilmuwan Indonesia dan Malaysia, seperti Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud, Prof. Dr. Tatiana Dasinova, Dr. Khalif Muammar, Dr. Farid Sahran, Nirwan Syafrin, Dr. Adian Husaini, dan sebagainya.
Salah satu pelajar itu adalah Farrel A. Wijaksana (18 tahun), santri tingkat SMA Pesantren At-Taqwa Depok. Farrel menulis makalah berjudul: “Western Tragedy In Popular Postmodern Literature: A Critique Based On Al-Attas Islamic Worldview”. Disamping presentasi makalah, di Malaysia juga, cicit Buya Hamka ini juga akan meluncurkan bukunya berjudul “Hamka dan Westernisasi Indonesia.”
Berikut ini judul-judul makalah dan penulisnya dari Pesantren At-Taqwa Depok: (1) Telaah Kritis Disonansi Kognitif Dalam Perspektif Psikologi Islam (Oleh: Cut Asiyah Kinanti, 17 Tahun), (2) Tafsir Ilmi: Syaikh Hasan Hitou’s Perspective (By: Faza Zaki, 18 Years Old), (3) Islamic Overview On Karen Armstrong's Charter For Compassion (By: Jilan Salma, 18 Years Old), (4) Human Development Based On Sustainable Development Goals (Sdgs) 4: A Critical Review According To Al-Attas' Perspective (By: Muthiah Hanif Afifah, 17 Years Old), (5) Konsep Kemajuan Peradaban Menurut Mohammad Natsir, (Oleh: M. Amrullah Burhanuddin, 17 Tahun), (6) Analisis Kritis Kebebasan Perempuan Perspektif Islam Dan Feminisme (Oleh: Rofifah ’Affaf Fauzia, 18 Tahun), (7) Menjawab Kritik Kaum Feminis Terhadap Ajaran-Ajaran Islam, (Oleh: Nadin Alifah Balqis, 18 Tahun), (8) Epistemological Analysis In Islam: A Study Of Ibn Tufayl's Hayy Ibn Yaqzan, (By: Fathimah Fauziah Azzahrah, 17 Years Old), (9) The Role Of Religious Education On Adolescent Mental Health According To Prof. Zakiah Daradjat, (By: Furaiqa Az Zahra, 17 Years Old), (10) Tūl Al-Zaman Perspektif Imam Syafi’i Dan Relevansinya Dalam Melahirkan Insan Kulliy, (Oleh: Faiq Abdul Hafizh, 17 Tahun), (11) Konsep Belajar Perspektif Muhammad Utsman Najati, (Oleh: Muhammad Ihsan Maulana, 17 Tahun), (12) Kritik Syed Muhammad Naquib Al-Attas Terhadap Konsep Universitas Barat, (Oleh: Hanzolah GM, 17 Tahun), (13) Memahami Sifat Dinamis Ilmu Fardhu ‘Ain Dan Ilmu Fardhu Kifayah
(Oleh: Hamzah Fakhruddin, 19 Tahun), (14) Urgensi Revitalisasi Kitab Arab Jawi Di Sekolah Islam Indonesia, (Oleh: Razan Muhammad Ihsan, 17 Tahun), (15) Adab Murid Dan Guru: Belajar Dari Kisah Imam Malik, (Oleh: Fairuz Ghelby A., 17 Tahun), (16) Perspektif Dan Solusi Al-Qur’an Dalam Mengatasi Fenomena Brain Rot, (Oleh: Noor Fathan, 17 Tahun), (17) Refleksi Kepemimpinan & Sejarah Islam Nurturing Good Leaders Through The Cultivation Of Knowledge: A Study Of Tsammarat Al-Muhimmah By Raja Ali Haji, (Nishrina Ghatsani Fathurrahman, 18 Years Old), (18) Konsep Keluarga Dalam Pandangan Mohammad Natsir: Keluarga Yang Membangun Negeri, (Oleh: Abdullah Akrom Mubarak, 19 Tahun), (19) Makna Hijrah Dalam Islam: Konsepsi, Aplikasi, Evaluasi, (Oleh: Nabil Luqman Yadika Akbar, 17 Tahun), (20) Peran Ki Bagus Hadikusumo Dalam Mempertahankan Islam Di Indonesia
(Oleh: Irsyad Akmal Syarif, 17 Tahun), (21) Ketahanan Tradisi Ilmu Dalam Islam Pada Masa Perang Salib, (Oleh: Ishom Qiwamul Umam, 16 Tahun), (22) Faktor-Faktor Kemunduran Umat Islam Dalam Perspektif Abul Hasan Ali An-Nadwi, (Oleh: Fikri Shafin Fadhil, 17 Tahun).
SMA Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta
Berikut ini judul-judul makalah dan penulisnya dari SMA Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta: (1) Etika Lisan Al-Ghazali Sebagai Respons Atas Cancel Culture Dan Kebebasan Remaja Di Era Digital, (Oleh: Makayla Athaya Zara, 16 Tahun), (2) Stoikisme Sebagai Solusi Kecemasan Pada Remaja Dan Pandangannya Dalam Perspektif Islam, (Oleh: Fatir Prima Kusuma Nardi, 17 tahun), (3) Islam Dan Peran Perempuan Dalam Era Modern, (Oleh: Dreana Azka Athaya, 16 tahun), (4) Pemanfaatan Kedokteran Nuklir Sebagai Metode Deteksi Dan Terapi Kanker Prostat: Analisis Etika Dan Hukum Islam, (Oleh: Hoshi Meida Parikesit, 17 Tahun), (5) Eksploitasi Sulfida Polimetalik: Analisis Dampak Deep-Sea Mining Terhadap Ekosistem Hydrothermal Ventsdan Implementasinya Dalam Islam, (Oleh: Khansa Mazaya Fairus, 17 tahun), (6) Fear Of Missing Out (Fomo) Pada Remaja Pengguna Tiktok Dan Instagram Terhadap Perubahan Perilaku Remaja Di Era Digital, (Oleh: Meilya Nurhakim, 15 Tahun), (7) Peran Tingkat Stres Dalam Perspektif Islam Terhadap Problem Solving (The Role Of Stress Levels In The Islamic Perspective On Problem-Solving), (Oleh: Nawfal Rifat Joyoputro Nurudin, 16 tahun), (8) Terapi Sel Punca Dalam Pandangan Islam: Antara Kemajuan Medis Dan Etika Syariah, (Oleh: Nabila Salsabila Azahra, 16 Tahun), (9). Etika Kepemimpinan Dalam Pemikiran Politik Al-Mawardi: Telaah Relevansinya Terhadap Pemerintahan Modern
Oleh: Chadaffa Naufal Alleryansyah, 16 tahun), (10) Kajian Etika Politik Tokoh Lelouch (Code Geass) Dalam Perbandingannya Dengan Kepemimpinan Islami Sultan Muhammad Al-Fatih (Fetih 1453), (Oleh: Jibril Qiesa Navaro, 17 tahun).
SMA Insan Cendekia Baitul Izzah Nganjuk
Berikut judul-judul makalah dan penulisnya dari SMA Insan Cendekia Baitul Izzah Nganjuk: (1) Batas Kebolehan Bayi Tabung Menurut Fatwa Mui: Antara Rahim Istri Dan Rahim Surrogate (Oleh: Gineung Pratidina, 15 Tahun), (2) Optimalisasi Ziswaf Pendidikan Sebagai Jalan Menuju Keterjangkauan Dan Keadilan Sosial, (Oleh: Kelvin Setyo Putra Utomo, 16 Tahun), (3). Hijab Sebagai Tren Dakwah Di Media Sosial: Antara Komodifikasi, Tabarruj Modern, dan Nilai Spiritual, (Oleh: Mujahidah Diffa’i Fawwaz Firdaus, 16 Tahun), (4) Tabayyun Dan Literasi Digital Islami Di Era Post-Truth, (Oleh: Nuha Kamila, 17 Tahun), (5). Menurunnya Kualitas Literasi Generasi Muda Muslim Di Tengah Budaya Instan, (Oleh: Qubaila Fatikha Ramadhani, Tahun 16), (6) Sastra Sebagai Jembatan Dakwah: Studi Analisis Dalam Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, (Oleh: Rendo Nadindra Zada Mahatma, 15 Tahun), Krisis Adab Di Era Ai: Pandangan Al-Attas Tentang Solusi Pendidikan Islam, (Oleh: Shaista Zahia Almira, 17 Tahun).
SMA Nur Al-Azhar SINAR Negeri Sembilan Malaysia
Tahun ini, ada tiga pelajar SMA Malaysia yang mengikuti program Rihlah Ilmiah ini. Berikut judul-judul makalahnya: (1). Peranan Al-Azhar Dalam Menangani Pengaruh Sekularisme Terhadap Pemikiran Dan Pendidikan Islam, (Oleh: Muhammad Hasif Hazim Bin Shaharizal, 16 Tahun), (2) Dari Salib Ke Bulan Sabit: Pelaksanaan
التحالف السياسي Dalam Perang Salib Dan Relevan Aplikasinya Dalam Geopolitik Moden, (Oleh: Muhammad ‘Atuf Bin Muhidin, 16 tahun), (3) Budaya Konsumerisme Melalui Jual Beli Atas Talian Menggalakkan Pembaziran dan Penipuan, (Oleh: Nurul Safiqa binti Amli, 18 tahun).
Penutup
Tradisi Rihlah Ilmiah di Malaysia ini sudah enam tahun dilakukan. Khususnya, oleh Pesantren At-Taqwa Depok. Alhamdulillah, program ini kemudian melibatkan sejumlah SMA di Indonesia dan Malaysia.
Para pelajar SMA itu sudah dewasa. Mereka sudah akil-baligh. Mereka sudah mukallaf. Maka, wajar sekali, mereka harus dididik dengan adab dan budaya literasi tinggi, agar mereka menjadi manusia yang berguna bagi sesama. Mereka harus dilatih berpikir yang betul dan memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan umat manusia pada umumnya.
Membaca, menulis, diskusi, dan presentasi adalah cara terbaik untuk melatih tumbuhnya budaya literasi dalam diri mereka. Kita doakan, semoga mereka sukses dunia-akhirat; menjadi indan berguna bagi sesama. Amin. (Depok, 10 November 2025).
.jpeg)




