Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Tahun 2008, Mohammad Natsir, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) yang pertama, mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Salah satu jasa besarnya adalah mengembalikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beginilah kisah perjuangan Mohammad Natsir menyelamatkan NKRI.
Pada 3 April 1950, sebagai anggota parlemen, Natsir mengajukan mosi dalam Sidang Parlemen RIS (Republik Indonesia Serikat). Itulah”Mosi Integral Natsir”, yang memungkinkan bersatunya Negara-negara Bagian ke dalam NKRI.
Mosi Integral Natsir telah mengantarkan terbentuknya kembali (Proklamasi Kedua) Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara resmi diumumkan pada 17 Agustus 1950. Proklamasi pertama ialah tanggal 17 Agustus 1945.
Mosi Integral Natsir ibarat Proklamasi Kemerdekaan kedua. Dengan Mosi itu, maka bubarlah Republik Indonesia Serikat (RIS), yang merupakan hasil konferensi Inter Indonesia – antara delegasi Republik Indonesia dan delegasi BFO – di Yogyakarta 19-22 Juli 1949.
Pembentukan BFO adalah upaya Belanda untuk ”mengepung” Republik Indonesia. Negara-negara BFO adalah: Negara Dayak Besar, Negara Indonesia Timur, Negara Borneo Tenggara, Negara Borneo Timur, Negara Borneo Barat, Negara Bengkulu, Negara Biliton, Negara Riau, Negara Sumatera Timur, Negara Banjar, Negara Madura, Negara Pasundan, Negara Sumatera Selatan, Negara Jawa Timur, dan Negara Jawa Tengah. Dengan demikian, Belanda berhasil menunjukkan, bahwa wilayah negara Republik Indonesia hanyalah di sebagian Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera. (Lihat, Anwar Harjono dkk., Muhammad Natsir: 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan, (Jakarta: Pustaka Antara, 1978).
Mosi Integral Natsir akhirnya berhasil membubarkan BFO bikinan Van Mook dan penyatuan kembali NKRI. Kepada Majalah Tempo (edisi 2 Desember 1989), Natsir menceritakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia tersebut:
Lanjut baca,