Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pendiri bangsa Indonesia yakin benar, bahwa manusia terdiri dari dua unsur: jiwa dan raga. Maka, amanah lagu Indonesia Raya adalah: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya! Artinya, bangunlah manusianya dulu! Prioritaskan pembangunan bangsa pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Setelah itu, lanjutkan dengan pembangunan berbagai infrastruktur kehidupan, seperti jembatan, jalan raya, waduk, gedung perkantoran, dan sebagainya.
Karena itu, evaluasi berhasil tidaknya seorang pemimpin institusi apa saja – rumah tangga, masjid, organisasi massa, sekolah, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai negara – yang utama adalah evaluasi pembangunan SDM-nya. Sukses tidaknya seorang gubernur dalam memimpin daerahnya, terutama diukur dari pembangunan SDM di daerahnya.
Di sinilah pentingnya memahami hakikat manusia dengan benar! Jika konsep manusia-nya salah, maka akan salah pula pembangunan SDM-nya. Karena itu, para ulama Islam, sangat serius dalam mengkaji dan merumuskan konsep tentang manusia. Jiwa manusia dikaji secara mendalam, sebab Allah menjamin, siapa yang berhasil dalam membangun (mensucikan) jiwanya, maka ia akan menjadi orang yang sukses dan menang. (QS asy-Syams: 9-10).
Dalam disertasi doktornya di Universitas Ibn Khaldun Bogor, Dr. Akhmad Alim menelaah secara mendalam konsep jiwa menurut Ibn Jauzi. Pandangan Ibn Jauzi tentang manusia tidak beda jauh dengan pandangan para ulama dan para filosof lainnya.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/bangunlah-jiwanya,-lalu-bangunlah-jembatannya