Artikel Terbaru ke-1.917

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Umat Islam adalah umat yang adil (ummatan wasatha) yang mendapat amanah untuk mewujudkan perdamaian dunia. “Demikianlah kami jadikan kalian sebagai ummatan wasatha agar kalian menjadi saksi atas manusia…” (QS al-Baqarah: 143). Karena itu, kapan saja umat Islam berhasil menegakkan keadilan, maka mereka akan mampu memimpin umat manusia.

            Islam memiliki konsep yang adil atas manusia. Sebab, Islam menetapkan, bahwa yang terbaik dan paling mulia di antara umat manusia adalah yang paling bertaqwa (QS al-Hujurat: 13). Mengapa itu konsep yang adil? Sebab, setiap manusia bisa dan harus bersikap adil. Siapa saja, baik kaya atau miskin, cantik atau tidak cantik, kaya atau miskin, populer atau tidak populer, semuanya wajib menjadi orang yang taqwa.

            Ini berbeda dengan konsep peradaban modern yang secara intrinsik menerapkan konsep kemuliaan berdasarkan hal-hal yang bersifat primordial atau material. Misalnya, mereka memuliakan manusia atas dasar kekayaan, kekuasaan, kecantikan atau popularitas. Siapa saja yang punya kuasa, berharta, cantik atau yang populer, maka akan dimuliakan, walaupun ia tidak bertaqwa dan tidak berakhlak mulia.

            Itu konsep yang tidak adil. Sebab, tidak semua orang punya kuasa, berharta, cantik atau populer. Peradaban modern yang mengusung konsep seperti ini akan senantiasa menerapkan kezaliman dalam kehidupan masyarakat. Kezaliman pasti akan berdampak kepada ketenangan hidup masyarakat.

            Berbeda dengan konsep peradaban taqwa. Ketika kata “Taqwa” dijadikan sebagai asas dan tujuan pendidikan dan pembangunan masyarakat dan bangsa, maka masyarakat dan bangsa itu akan menjadi masyarakat dan bangsa yang adil dan unggul dalam seluruh aspek kehidupannya.  

Dengan asas keadilan itulah, maka pendidikan Rasulullah saw berhasil melahirkan manusia-manusia dan masyarakat terbaik dalam waktu yang sangat singkat. Allah SWT menjamin: “Kalau sekiranya satu penduduk beriman dan bertaqwa pasti akan Aku kucurkan keberkahan dari langit dan dari bumi.” (QS al-A’raf: 96).

            Jadi, rumusnya sederhana! Jika kita ingin menjadikan umat Islam dan bangsa Indonesia sebagai umat dan bangsa yang paling mulia, maka jadikan konsep adil dan taqwa sebagai asas dan tujuan pendidikan dan pembangunan. Itu saja! Tapi, jangan hanya slogan! Harus benar-benar diwujudkan dalam seluruh aspek kehidupan.

            Dengan konsep taqwa ini, maka segala sesuatu ditempatkan pada tempat yang semestinya,  sesuai dengan kehendak Sang Maha Pencipta. Allah berfirman “I’diluu huwa aqrabu li at-taqwa. Dan sebelum keadilan itu terwujud,  ada satu proses yang disebut penanaman adab yang juga berasaskan pada hikmah (adab is coming from hikmah).

Lanjut baca,

ISLAM AKAN MEMIMPIN JIKA PENDIDIKAN KITA TERAPKAN KEADILAN (adianhusaini.id)