Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Hari ini, Sabtu 14 November 2020, Ahda Abid al-Ghifari (29 tahun), guru Pesantren At-Taqwa Depok, meluncurkan buku perdananya, berjudul: “Bunga Rampai Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia” (Depok: YPI at-Taqwa, 2020). Ini sebuah momentum penting bagi perjalanan pendidikan sejarah Islam di Indonesia.
Membaca buku karya Ahda al-Ghifari, tampak bahwa ia bukan sekedar seorang guru sejarah biasa. Tapi, ia telah menjadi seorang sejarawan. Buku itu menunjukkan keluasan wawasannya tentang sejarah umat Islam Indonesia, dan juga kecintaan dan semangatnya untuk melakukan proses Islamisasi sejarah Nusantara.
Sejak taun 2014, Ahda al-Ghifari telah menjadi guru sejarah di Pesantren at-Taqwa Depok. Perjalanannya sebagai sejarawan cukup panjang. Lulus sarjana Pendidikan Sejarah dari sebuah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tahun 2001, Ahda melanjutkan pendidikan ke Ma’had Aliy Imam al-Ghazali (MAIG) di Solo.
Di MAIG inilah Ahda al-Ghifari – kelahiran tahun 1991 -- menjalani pendidikan intensif selama setahun bersama para guru yang baik. Ia nyantri di MAIG dengan serius, dan mengasah kemampuan intelektualnya bersama para dosen sejarah di MAIG, seperti Arif Wibowo MPI, Dr. Muhammad Isa Anshari, Dr. Susianto, dan sebagainya.
MAIG sangat menekankan budaya ilmu. Pendidikan setingkat S2 ini tidak memberikan gelar akademik. Tetapi, mahasantrinya harus menulis Tesis yang kualitasnya juga setingkat Tesis S-2. Keikhlasan dalam mencari ilmu, menjadi landasan penting diraihnya ilmu yang bermanfaat.
Karena itulah, bisa dipahami, selama mengajar sejarah di Pesantren at-Taqwa, Ahda al-Ghifari bukan seperti guru sejarah biasa. Ia dikenal sebagai guru yang menekankan para santri agar mencintai dan memahami sejarah dengan benar. Karena begitu semangatnya dalam mengajar sejarah, seringkali suaranya terdengar nyaring, mengalahkan suara guru-guru lainnya.
Lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/lahirnya-seorang-guru-sejarawan