MAHASISWI DDII INI  MEMBELA ABU HURAIRAH SECARA ILMIAH

   MAHASISWI DDII INI   MEMBELA ABU HURAIRAH SECARA ILMIAH

 

Artikel Terbaru ke-1.991

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Namanya Salma Kamilah Santosa. Umurnya 18 tahun. Ayahnya seorang sarjana teknik pertanian lulusan IPB. Ia termasuk mahasiswi yang memiliki kemampuan literasi cukup tinggi. Sejumlah karya tulisnya telah diuji secara ilmiah, ketika ia menjadi santri di Pesantren At-Taqwa Depok. Beberapa kali ia telah mempresentasikan makalahnya di pesantren At-Taqwa, di sekolah lain, dan juga di Universitas Kebangsaan Malaysia.

Tahun 2024 ini, Salma Kamilah memilih untuk melanjutkan kuliah di STID Mohammad Natsir kelas khusus Jurnalistik dan Pemikiran Islam. Inilah kelas yang dikhususkan untuk para pelajar atau santri yang cinta ilmu, cinta dakwah, dan cinta akhlak mulia.

    Tahun 2024 ini, Salma Kamila Santosa menulis skripsi di Pesantren At-Taqwa Depok dengan judul: “Kritik Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas terhadap Konsep Alam Barat”. Tahun 2023, Salma mempresentasikan makalahnya di Universiti Kebangsaan Malaysia dengan judul  “Jawaban Mustafa As-Siba'i atas Ahmad Amin terkait Kredibilitas Abu Hurairah r.a.”

Makalahnya di Universiti Kebangsaan Malaysia itu cukup menarik untuk kita cermati. Sebab, karya ini melatih santri bersikap kritis terhadap pemikiran-pemikiran yang merusak Islam. Khususnya target para orientalis dan kawan-kawannya untuk menyerang al-Quran dan hadits.

“Setelah upaya-upaya mereka dalam menjatuhkan Al-Quran itu gagal, mereka berupaya untuk mencari kelemahan-kelemahan hadits dan sunnah sebagai usaha untuk menggoyahkan kepercayaan umat Islam terhadap sumber hukum Islam kedua tersebut. Berbagai propaganda mereka lakukan demi menjatuhkan hadits dan sunnah meski dengan cara mengada-ada. Banyak di antara para orientalis yang terbukti melakukan kecurangan ilmiah, pemalsuan, dan ketidak jujuran,” tulis Salma mengutip peenyataan pakar hadits, Prof. Dr. Daud Rasyid, dalam bukunya Islam dalam Berbagai Dimensi, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998).

Dan di antara upaya-upaya yang mereka lakukan dalam usaha menjatuhkan sunnah ini ialah dengan menyasarkan tuduhan-tuduhan berbasis ilmiah kepada Sahabat periwayat hadits. Salah satunya adalah yang paling banyak meriwayatkan hadits diantara yang lainnya yaitu Abu Hurairah ra. yang meriwayatkan sekitar 5374 hadits.

“Abu Hurairah ra. dapat dikatakan sebagai tonggak periwayatan hadits. Dari sinilah para orientalis tak segan-segan banyak melontarkan tuduhan terhadap Abu Hurairah. Orientasinya, tidak lain untuk menjatuhkan Abu Hurairah ra., sehingga otensitas hadits di mata umat Islam pun akan goyah. Ironinya, hal ini menyebabkan tak sedikit dari umat Islam yang terpengaruh pemikiran mereka. Salah satu orang yang “membebek” mereka adalah Ahmad Amin, dalam bukunya Fajrul Islam,” tulis Salma mengutip pakar hadits Prof. Ali Mustafa Ya’qub, dalam bukunya, Kritik Hadits, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004).

Dalam makalahnya setebal 18 halaman itu, untuk membela kredibilitas Abu Hurairah r.a.,  Salma mengutip penjelasan pakar hadits dan ulama terkenal di dunia Islam, yaitu Prof. Dr. Mustafa Al-Siba’I,  guru besar di Universitas Damaskus. Menurut As-Siba’i dalam kitabnya As-Sunnah wa Makānatuhā fi at-Tasyrī’ al-Islāmi, (Cairo, Mesir: Dâr as-Salam, 2017), ada enam tuduhan yang dilontarkan Ahmad Amin terhadap Abu Hurairah r.a. dalam kitab tersebut.  Keenam hal inilah yang dijawab dengan ilmiah oleh as-Siba’i dalam kitabnya tersebut.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/mahasiswi-ddii-ini--membela-abu-hurairah-secara-ilmiah

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait