Artikel Terbaru ke-1.926
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada 3 Juni 2024, saya menghadiri acara pelantikan Rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor periode 2024-2028. Yang dilantik adalah Prof. Dr. Endin Mujahidin. Jadi, ini periode kedua Prof. Endin Mujahidin mendapat amanah sebagai rektor UIKA. Beliau dipilih secara aklamasi oleh Senat UIKA Bogor, yang dipimpin oleh Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin.
Di masa empat tahun kepemimpinan Prof. Endin Mujahidin, UIKA banyak mengalami kemajuan di berbagai bidang akademis. Bukan hanya jumlah mahasiswanya yang bertambah, tetapi juga jumlah program studi yang bertambah dan nilai akreditasi berbagai program studi yang terus meningkat. Prof. Endin dikenal sebagai administratur yang ulung dan berdisiplin tinggi dalam manajemen kampus.
Situs berita jpnn.com menulis berita: “Kantongi Beragam Prestasi Gemilang, Prof Endin Mujahidin Kembali Jadi Rektor UIKA Bogor.” Diantara prestasi beliau adalah: berhasil melahirkan 12 Guru besar, membuka 13 Program Studi Baru dari sebelumnya 23 Prodi menjadi 36 Prodi; berhasil menerapkan standar ISO Sertifikasi 9001: 2015 dan Iso 210001: 2018 di seluruh fakultas dan universitas; berhasil membukukan 90 Prestasi Mahasiswa baik prestasi akademik maupun non akademik dengan rincian 14 Prestasi Internasional, 39 Nasional, 8 Provinsi dan 29 Regional. Dan banyak prestasi lainnya.
Tahun 2023, Prof. Endin Mujahidin juga meraih Anugerah Academic Leader Terbaik peringkat dua, dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI sebagai Academic Leaders Tahun 2023 pada Perguruan Tinggi dengan akreditasi institusi Baik sekali, Selasa (14/11/2023). Penghargaan itu langsung diserahkan oleh Dirjen Dikti Ristek Prof. Ir. Nizam, Ph. D, dalam acara World Scientific Forum of Indonesia (WSFI) di Bali.
Dengan berbagai prestasinya itu, UIKA Bogor kini masuk kedalam urutan atau ranking 10 besar sebagai kampus swasta terbaik di Jawa Barat. Prestasi yang diraih Prof. Endin dan UIKA tentu merupakan proses yang panjang dari para pimpinan UIKA sebelumnya yang terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di UIKA Bogor. Begitu juga dukungan dari pihak Yayasan dan berbagai pihak lainnya.
UIKA Bogor didirikan oleh sejumlah tokoh Islam pada 23 April 1961. Salah satu tokoh itu adalah KH Sholeh Iskandar, seorang ulama pejuang yang namanya kini diabadikan menjadi nama jalan raya di depan Kampus UIKA Bogor. Saya bersyukur sempat mengenal cukup dekat KH Sholeh Iskandar semasa kuliah di IPB dan selama nyantri di Pesantren Ulil Albab UIKA Bogor.
KH Sholeh Iskandar benar-benar ulama pejuang sejati. Beliau mendirikan banyak lembaga dakwah Islam, baik pesantren, universitas, rumah sakit Islam, maupun lembaga ekonomi Islam. Keistimewaan beliau adalah analisis dan visinya yang tajam tentang kondisi umat, sejarahnya, dan juga wawasannya ke depan. Beliau juga mudah ditemui, kapan saja.
Kami juga mengenal beliau sebagai ulama yang memiliki semangat juang yang tinggi dan selalu berusaha mencari solusi terbaik untuk mengatasi problematika masyarakat. Di msa kepemimpinannya, Badan Kersajama Pondok Pesanren se-Indonesia (BKSPPI), sempat mengeluarkan fatwa tentang haramnya anak-anak muslim bersekolah di sekolah-sekolah non-Islam.
Lanjut baca,
MAKNA PENTING PELANTIKAN REKTOR UIKA BOGOR 2024-2028 (adianhusaini.id)