PRABOWO SUBIANTO DAN HARAPAN MASA DEPAN INDONESIA

PRABOWO SUBIANTO DAN HARAPAN MASA DEPAN INDONESIA

Artikel Terbaru ke-1.975

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            InsyaAllah, pada 20 Oktober 2024, Indonesia akan memiliki Presiden baru bernama Prabowo Subianto. Apapun kondisinya saat ini, kita tentu berharap akan ada perubahan besar dalam kehidupan bangsa kita. Dan itulah yang berkali-kali dijanjikan oleh Prabowo Subianto.

            Harapan itu bukan tanpa dasar. Masyarakat Indonesia dan dunia internasional sudah mulai mengenal gagasan besar Prabowo, sebagaimana disampaikan dalam beberapa kali pidatonya, baik di dalam maupun di luar negeri. Pembelaan Prabowo kepada Palestina sangat tegas disertai kritik tajam terhadap negara-negara yang rajin menyuarakan Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi terus membiarkan pelanggaran HAM besar-besaran di Palestina.

            Prabowo juga menjanjikan peran Indonesia yang lebih besar dalam mewujudkan perdamaian dunia. Ia telah menjalin komunikasi dan mengunjungi negara-negara besar di dunia. Kepiwaiannya dalam berpidato dan berdiplomasi diakui oleh dunia.

            Tak hanya itu. Di dalam negeri, dalam berbagai kesempatan, Prabowo berhasil menampilkan gaya komunikasi yang “genuine” yang apa adanya, dan sering memancing tawa. Prabowo sejak dulu memiliki kemampuan retorika yang tinggi. Tentu saja ia juga dikenal sebagai salah satu jenderal yang rajin membaca buku.

            Secara singkat, gagasan Prabowo Subianto untuk memajukan Indonesia, tergambar dalam bukunya: “Paradoks Indonesia dan Solusinya” (Jakarta: PT Media Pandu Bangsa, 2022, cetakan kedua).  Prabowo ingin Indonesia ke depan menjadi negara kuat, sehingga dapat menyejahterakan rakyatnya dan tidak dipandang rendah oleh bangsa-bangsa lain. 

Karena itulah, buku ini dibuka dengan ungkapan terkenal di dunia hubungan internasional: si vis pacem para bellum! (Jika kamu mau damai, maka siapkan perang). Sebagai seorang jenderal, Prabowo tentu sangat mumpuni di bidang ini.

Ia juga mengutip ungkapan pemikir Yunani Thucydides: “The strong do what they can and the weak suffer what they must (Yang kuat akan berbuat apa yang dia mampu berbuat dan yang lemah akan menderita).”

            Menurut Prabowo, ajaran Thucydides itu diajarkan di sekolah-sekolah strategi militer di dunia.  Sejarah di Indonesia juga menunjukkan hal itu. Dalam berbagai kesempatan Prabowo juga menyampaikan gagasan Thucydides dengan semangat.

            Buku “Paradoks Indonesia dan Solusinya”  ini cukup menggambarkan kondisi Indonesia yang memilukan. Negeri dengan potensi kekayaan alam yang begitu melimpah tetapi belum bisa tampil menjadi negeri yang adil dan makmur, sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa kita. Padahal, kita sudah merdeka selama 79 tahun.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/prabowo-subianto-dan-harapan-masa-depan-indonesia

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait