SETAHUN TRAGEDI GAZA, KEGAGALAN AMBISI GILA MEWUJUDKAN ISRAEL RAYA

SETAHUN TRAGEDI GAZA, KEGAGALAN AMBISI GILA MEWUJUDKAN ISRAEL RAYA

Artikel Terbaru ke-2.004

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Suka atau tidak suka. Faktanya, kekejaman dan kebiadaban negara Zionis Israel masih berlangsung karena adanya dukungan Amerika Serikat (AS). Negara adidaya ini masih belum bisa lepas dari cengkeraman lobi politik tingkat tinggi para elite Yahudi. Hal itu diperparah lagi dengan dukungan dari kaum fundamentalis Kristen AS.

            Tahun 2004, Michel Colin Piper menulis buku kecil berjudul: The High Priests of War yang membongkar peran sekelompok orang radikal dalam mengendalikan politik luar negeri AS. Diskursus tentang peran lobi Yahudi terhadap politik AS,  sudah diingatkan para ilmuwan terkenal seperti Paul Findley, Noam Chomsky. Mereka sudah berulangkali mengingatkan bahaya dominannya lobi Yahudi bagi masa depan AS.

 Hendrick Smith, pemenang Hadiah Pulitzer, dalam bukunya The Power Games: How Washington Works, juga mengungkap sederet fakta tentang peran AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee), dalam perumusan kebijakan AS terhadap Israel.

            Michel Colin Piper menyebutkan, adanya dominasi tokoh-tokoh Yahudi dalam politik AS.  Kelompok garis keras itu dikenal sebagai kelompok “neo-konservatif” (neo-kon) yang begitu kuat mencengkeram politik AS. Sebagian besar anggota neo-kon adalah Yahudi.

            Piper membahas peran kelompok garis keras Zionis Yahudi di AS dengan menguraikan satu persatu latar belakang dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam konspirasi neo-konservatif ini, seperti Richard Perle, William Kristol, Donald Rumsfeld, Paul Wolfowitz, Rupert Murdoch, juga ilmuwan dan kolomnis terkenal seperti Bernard Lewis, Charles Krauthammer, dan tokoh-tokoh  Kristen fundamentalis seperti Jerry Falwell, Pat Robertson, dan Tim LaHaye. Menurut Philip Golub, seorang wartawan dan dosen di University of Paris VIII, menulis tentang strategi kelompok neo-kon. Menurutnya, kelompok ini telah berhasil menjadikan Presiden Bush sebagai kendaraan untuk menjalankan satu kebijakan berbasis pada ‘unilateralism’, ‘permanent mobilisation’, dan ‘preventive war’.

Tahun 1994, Piper menulis buku “Final Judgement”, yang membongkar peran agen rahasia Israel, Mossad, dalam pembunuhan John F. Kennedy. Ketika itu, ia sudah mengingatkan, lobi Israel di AS berusaha mewujudkan impian kaum Zionis untuk membentuk “Israel Raya” (Greater Israel/Eretz Yisrael). “President Bush seems to be driven by Christian fundamentalism and strong influence of the Jewish lobby,” kata Piper.

            Kaum Zionis Yahudi dan Kristen fundamentalis ini melakukan aksinya bukan dengan pertimbangan rasional atau kepentingan politik AS, tapi karena tuntutan ideologinya. Kelompok Kristen fundamentalis menggunakan legitimasi ayat-ayat Bibel dalam mendukung Israel. Mereka membenarkan hak historis Israel atas Palestina dengan menggunakan dalil Kitab Kejadian 12 ayat 3:  “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." 

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/setahun-tragedi-gaza,-kegagalan-ambisi-gila-mewujudkan-israel-raya

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait