MENGENANG GAGASAN PESANTREN SHOUL-LIN

MENGENANG GAGASAN PESANTREN SHOUL-LIN

 (Artikel ke-1.297)

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Tujuh tahun lalu, yakni tahun 2015, bersama sejumlah pecinta dan praktisi pendidikan, saya mendirikan sebuah pesantren bernama “Pesantren Shoul Lin”. Pesantren setingkat SMP ini sebenarnya lebih merupakan manivestasi kewajiban kami sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak sendiri. 

Sebab, Allah memerintahkan, “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS 66:6). Maka, menjadi kewajiban para orang tua untuk mendidik keluarganya agar tidak terseret dalam api neraka.

Lalu, mengapa diberi nama Shoul Lin?  Nama Shoul Lin sebenarnya diambil dari bahasa Arab, bermakna “lompatan halus”.  Filosofi nama ini adalah keharusan kita semua, para pendidik dan anak didik, untuk berusaha melompat mendekat kepada Allah, dengan berbagai amal ibadah.

Sebab, dalam beberapa hadits Qudsy disebutkan, Allah akan mendekat kepada hamba-Nya yang mau mendekat kepadanya, baik dengan berjalan atau berlari kecil. Diharapkan, dalam pesantren ini, semua pihak berusaha mendekat kepada dengan melompat, sehingga semakin cepat mendekatnya kepada Allah SWT.

Shoul Lin  juga nama yang sudah akrab dengan telinga banyak orang, identik dengan perguruan silat di Cina. Perguruan Shaolin memang dikenal dengan kedisiplinan dan kesungguhannya dalam menempa diri dengan berbagai pelajaran dan latihan.

Memang, diharapkan, di pesantren Shoul Lin ini, semua pihak, khususnya guru dan murid-muridnya diharapkan bersungguh-sungguh menempa diri dalam kedisiplinan dan kesungguhan dalam menempa diri mereka dengan keimanan dan ibadah serta pembiasaan hal-hal baik dalam ajaran Islam.

Pesantren Shoul Lin sejatinya sebuah lembaga pendidikan Islam berbasis adab; atau merupakan proses ta’dib. Di sinilah, secara berangsur-angsur, ADAB ditanamkan dalam diri peserta didik, sehingga diharapkan mereka menjadi manusia-manusia yang semakin beradab. Itulah kewajiban terpenting orang tua kepada anaknya; yakni mendidik mereka akan menjadi manusia beradab, atau semakin baik adabnya. 

Seperti disebutkan, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita semua sebagai orang tua: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”  (QS 66:6).  Ali ibn Abi Thalib ra dan Ibn Abbas ra menjelaskan makna QS al-Tahrim ayat 6 tersebut adalah: “addibuuhum wa-’allimuuhum”. (Didiklah anakmu agar beradab dan berilmu!).

                Pesantren Shoul-Lin didasarkan pada nasehat Luqman pada anaknya:  “Wahai anakku, dirikanlah shalat dan laksanakan amar ma’ruf nahi munkar, dan bersabarlah atas apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya itu termasuk kewajiban penting dari Allah.” (QS 31:17).

            Pesantren Shoul-Lin juga memiliki tujuan untuk mengatasi problem umat Islam yang paling mendasar, yaitu “hilang adab” (loss of adab).  (Lihat: Syed Muhammad Naquib al-Attas, Aims and Objectives of Islamic Education (Jeddah: King Abdul Aziz University, 1979).  

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/mengenang-gagasan-pesantren-shoul-lin

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait